Damned true story - 6

Qra menghampiriku dan mengulurkan tangan. Aku membalas jabatannya erat. "Makasih, mau datang. Masuk, yuk..?" Aku menggeleng. Sementara aku ingin benar masuk, pandangan sinis si Genuk terlintas lagi di benakku. Bagaimana sekarang? Apakah semua masih menyimpan kegusaran itu? Tapi akhirnya kuturuti juga ajakannya. Walaupun semakin dekat keraguan itu semakin besar. "Duduk Ray. Mau minum..?" Aku

Komentar

Postingan Populer